Pratista Skin Care

Bagaimana Cara Layering Skincare dengan Benar?

03 Dec 2020
Share :
Facebook Twitter Print

"MinSta, kira-kira serum A ini dipake sebelum atau setelah serum B ya?"

Mungkin pertanyaan ini pernah terbesit di pikiran kamu saat ingin memasukkan produk baru ke dalam rangkaian skincare routine kamu. Melakukan layering skincare memang cukup tricky dan terkadang bisa berbeda antara setiap orang. Buat kamu yang masih bingung, kita langsung bahas bareng aja disini, yuk!

Layering Skincare Berdasarkan Tekstur

Umumnya, skincare dilayer dari tekstur yang paling cair, hingga paling pekat. Maka dari itu skincare biasanya diurutkan dari toner, kemudian essence, serum, dan dikunci dengan pelembab dengan tekstur cream.

Layering yang salah bisa menyebabkan produk kurang bekerja maksimal, menggumpal (pilling), atau bahkan bisa menyebabkan breakout, lho. Jadi kamu harus berhati-hati saat melakukan layering ya, terutama saat layering bahan aktif.

Layering Skincare Berdasarkan Bahan Dasar

Selain berdasarkan tekstur produk, layering skincare juga bisa kamu lakukan berdasarkan bahan dasarnya. Maksud bahan dasar disini adalah apakah suatu produk tersebut berbahan dasar air (water based) ataupun berbahan dasar minyak (oil based).

Untuk layeringnya, kamu bisa lakukan layering dari yang berbahan dasar air terlebih dahulu, kemudian diikuti skincare yang berbahan dasar minyak.

Untuk memudahkan, skincare berbahan dasar air biasanya teksturnya lebih ringan seperti air, watery gel, ataupun gel, sehingga lebih mudah untuk menyerap ke dalam kulit. Sedangkan skincare berbahan dasar minyak biasanya teksturnya lebih thick dan butuh waktu untuk menyerap, seperti facial oil ataupun cream.

Selain itu, kamu juga bisa lihat dari ingredient list nya. Dimana skincare berbahan dasar minyak memiliki kandungan plant based oil, seperti rosehip oi, grapeseed oil, dll.

Layering Skincare Berdasarkan Bahan Aktif

Untuk layering bahan aktif ini jauh lebih tricky, karena jika salah melakukan layering, bukannya efektif tapi malah bisa menyebabkan breakout. Sebenarnya tidak ada kandungan yang tidak boleh dilayer satu sama lain. Karena semuanya kembali lagi ke kulit masing-masing bisa menerimanya atau tidak.

Tapi, secara umum biasanya beberapa kandungan yang sebaiknya tidak digunakan berbarengan karena dapat memberikan efek samping pada kulit. Beberapa kandungan tersebut antara lain:

  • Retinoid + Vitamin C
  • Retinoid + AHA/BHA
  • Retinoid + Benzoyl Peroxide
  • AHA/BHA + Vitamin C
  • Niacinamide + Vitamin C

Kamu bukan berarti tidak boleh menggabungkan bahan aktif yang disebutkan di atas ya. Karena semuanya kembali lagi ke toleransi kulit masing-masing. Malah ada orang yang justru merasakan efek yang sangat bagus dengan kombinasi tersebut.

Namun memang saat menggunakan kombinasi ini, kamu harus berikan perhatian lebih. Kombinasi produk ini akan memberikan efek kering, atau bahkan dapat terjadi iritasi untuk sebagian orang. Jadi untuk meminimalisirnya, kamu sebaiknya kombinasikan lagi dengan skincare yang dapat memberikan kelembaban ekstra pada kulit.

Nah, itu dia beberapa hal tentang layering skincare yang perlu kamu ketahui. Sekali lagi MinSta mau ingetin kalau teori hanyalah teori, tidak ada yang bisa tahu apakah layering ini cocok ke kulit kamu atau tidak. Jadi kamu harus coba sendiri ke kulit kamu ya untuk mengetahui nyaman dan cocoknya di kulit kamu.

MinSta harap tulisan ini dapat bermanfaat dan menjawab kebingungan kamu dalam layering skincare, ya.

Kalo kamu masih bingung seputar permasalahan kulit atau gimana cara milih skincare yang tepat, boleh yuk #curhatinkeminsta aja, Minsta bakal bantu untuk rekomendasiin produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.

Klik Link berikut untuk konsultasi otomatis via Website : Link WEB KONSUL

Klik link berikut untuk chat Minsta via WA : Link KONSULTASI & ORDER