Pratista Skin Care

Stres dan Kesehatan Kulit, Hubungannya Apa Sih?

27 Nov 2020
Share :
Facebook Twitter Print

Pernah ga sih kamu ngerasa stres dan tiba-tiba muncul jerawat? Padahal udah pakai Skincare seperti biasanaya dan makan juga masih teratur. Ternyata tingkat stres juga berpengaruh ke produksi jerawat kamu, lho. Yuk langsung masuk ke pembahasannya aja.

Berpengaruh Pada Hormon

Tingkat stres yang tinggi akan memicu tubuh kita untuk memproduksi hormon kortisol. Hormon ini akan membuat produksi sebum pada kulit meningkat dan dapat memicu permasalahan kulit seperti jerawat.

Memicu Kita Untuk Melakukan Kebiasaan yang Kurang Menyehatkan

Selain produksi hormon kortisol, tanpa disadari stres juga akan membuat kita cenderung melakukan kebiasaan yang kurang menyehatkan untuk keluar dari rasa stres ini. Beberapa kebiasaan ini seperti konsumsi makanan manis, begadang, merokok, dll. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang turut berpengaruh pada kesehatan kulit kamu.

Hal-hal yang Bisa Terjadi Pada Kulit Saat Sedang Stres

Walau tidak berhubungan secara langsung, tetapi karena adanya perubahan di dalam tubuh kita, seperti perubahan hormon dan perubahan kebiasaan, hal ini tentu akan berdampak juga pada kesehatan kulit, seperti:

1. Kulit kusam

Reaksi kimia yang terjadi pada tubuh kita saat stres akan membuat kulit  menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat keseimbangan kulit menjadi terganggu dan rentan teriritasi dan juga menghambat proses regenerasi sel itu sendiri. Menumpuknya sel kulit mati akan membuat kulit akan tampak kusam.

2. Elastisitas kulit menurun

Hormon yang dihasilkan saat stres akan mengganggu peredaran darah pada  kulit. Seperti yang kita tahu di dalam darah terdapat oksigen yang sangat baik untuk kesehatan kita. Maka dari itu jika aliran darah ini terganggu, maka kulit tidak akan mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hal ini akan mengganggu elastisitas kulit dan membuatnya menjadi kendur, keriput, dan kasar.

3. Kulit dehidrasi

Hormon kortisol juga akan menurunkan kemampuan kulit untuk menahan air, sehingga dapat membuat kulit menjadi dehidrasi pada sebagian orang.

4. Membuat kerutan pada wajah

Saat situasi stres, otot-otot pada wajah akan menegang dan biasanya kita menampilkan ekspresi yang akan mengerutkan beberapa bagian wajah, seperti dahi. Jika ini sering dilakukan, maka kerutan akan menjadi permanen di wajah.

5. Membuat gatal dan kemerahan

Pada sebagian orang mungkin akan merasakan reaksi alergi seperti gatal-gatal dan kemerahan. Hal ini dipicu oleh produksi histamin yang meningkat. Selain itu hormon kortisol juga berpengaruh untuk memicu reaksi alergi ini.

6. Menimbulkan jerawat

Seperti yang kita tahu, jerawat terbentuk dari sumbatan folikel rambut akibat sebum ataupun kotoran yang ada pada kulit. Nah ternyata produksi sebum ini banyak juga faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena hormon yang kurang seimbang.

Hormon kortisol yang diproduksi saat stres dapat meningkatkan produksi sebum. Hal ini tentu akan meningkatkan terbentuknya jerawat.

Hal yang Bisa Kamu Lakukan

Satu-satunya cara adalah dengan mengendalikan stres itu sendiri. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan tingkat stres antara lain:

  • Meditasi atau cukup sesederhana tarik nafas yang dalam agar tubuh kembali menjadi lebih rileks.
  • Olahraga yang teratur, karena olahraga dapat melepaskan hormon endorfin dan mampu meningkatkan suasana hati. Kamu tidak perlu melakukan olahraga berat, cukup cari waktu untuk berjalan keliling kompleks atau lingkungan kantor.
  • Tidur yang cukup setidaknya 7-8 jam sehari, karena kurang tidur malah membuat tingkat stres kamu semakin tinggi
  • Lakukan hobi yang menyenangkan hati, seperti menggambar, mendengarkan musik, menulis, atau yang lainnya, karena ini juga akan meningkatkan suasana hati.
  • Minum teh, karena teh mengandung antioksidan yang dapat membantu menenangkan sistem saraf. Kamu bisa konsumsi teh hijau ataupun teh chamomile yang juga bisa untuk meningkatkan kualitas tidur.
  • Mengobrol dengan orang terdekat, karena biasanya masalah yang kamu alami akan terasa semakin ringan setelah diceritakan kepada orang lain. Bila perlu konsultasikan dengan profesional agar kamu mendapatkan perspektif secara objektif.

Selain mengendalikan stres, kamu juga harus menyesuaikan skincare kamu lagi. Karena saat stres produksi sebum akan cenderung meningkat. Maka dari itu sebaiknya kamu menggunakan produk yang dapat mengontrol sebum seperti BHA, tea tree, dll.

Nah, itulah beberapa hal tentang hubungan stres dengan kesehatan kulit. Walau tidak berhubungan secara langsung, akan tetapi tingkat stres akan mempengaruhi reaksi kimia dan hormon yang ada pada tubuh kita. Hal ini memberikan dampak pada kesehatan kita, salah satunya berpangaruh ke kesehatan kulit. Jadi, semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat buat kamu ya.

Kalo kamu masih bingung seputar permasalahan kulit atau gimana cara milih skincare yang tepat, boleh yuk #curhatinkeminsta aja, Minsta bakal bantu untuk rekomendasiin produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.

Klik Link berikut untuk konsultasi otomatis via Website : Link WEB KONSUL

Klik link berikut untuk chat Minsta via WA : Link KONSULTASI & ORDER