
Benarkah Kulit dapat Mengalami Ketergantungan Skincare?
03 Nov 2020“nggak mau ah ke dokter kulit, nanti malah bikin ketergantungan”
Merasa familiar dengan pernyataan ini? Yup, sudah menjadi momok di masyarakat kalau ke dokter kulit akan menyebabkan ketergantungan. Sehingga banyak orang yang merawat kulitnya dengan produk over the conter (OTC) saja, atau bahkan menggunakan skincare DIY. Tapi sebenarnya ketergantungan skincare itu ada ga sih? Kita kupas tuntas disini aja, yuk.
Asal Mula Stigma Ketergantungan Skincare
Kata-kata ketergantungan skincare ini lebih dikaitkan dengan racikan krim dokter yang mengandung steroid ya. Steroid merupakan kandungan yang bersifat anti-inflammatory dan bagus untuk kulit berjerawat.
Tidak ada yang salah dengan krim bersteroid, asalkan didampingi dengan resep dan pemeriksaan langsung oleh dokter yang kredibilitasnya sudah terjamin. Selain itu kamu juga harus mengikuti anjuran yang diberikan dokter agar obat tersebut bekerja maksimal dan menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
Dokter biasanya meresepkan obat bersteroid hanya untuk jangka pendek, maksimal 12 minggu. Karena dengan pemakaian jangka panjang ini malah justru akan membuat kulit menjadi semakin tipis dan merusak skin barrier, sehingga lebih rentan berjerawat. Efek samping dari pemkaian jangka panjang inilah yang membuat seolah-olah ketergantungan terhadap skincare tersebut.
Selain itu tidak sedikit juga oknum yang tidak bertanggung jawab yang memberikan label “krim racikan dokter” dan dijual bebas di e-commerce. Krim inilah yang justru dapat berbahaya karena mengandung steroid atau bahan-bahan lainnya yang tidak ada kontrol langsung dari dokter.
Kebutuhan Berbeda Dengan Ketergantungan
MinSta coba kasih satu analogi deh ya. Kamu pasti rutin membersihkan badan dengan mandi, kan? Apakah itu artinya kamu ketergantungan mandi? Tentu saja tidak, kita mandi karena tubuh kita membutuhkannya jadi kita melakukannya secara rutin mau sampai kapanpun.
Sama dengan kesehatan kulit, seiring bertambahnya usia, hormon yang ada di dalam tubuh juga akan berubah-ubah, bisa karena pubertas, stres, dll. Hal ini juga berdampak pada kulit yang menyebabkan kulit menjadi tampak kusam, berminyak, atau mungkin semakin kering bagi sebagian orang. Untuk itulah kita membutuhkan produk perawatan kulit agar kesehatan kulit tetap terjaga.
Selain itu, seiring bertambahnya usia kulit kita juga tidak bisa berregenerasi dengan cepat, maka dari itu juga dibutuhkan eksfoliasi dari luar dengan menggunakan chemical exfoliant maupun physical exfoliant. Semuanya dilakukan karena kulit membutuhkannya.
Kulit Kita Beradaptasi
Saat menggunakan skincare, biasanya kulit kita akan beradaptasi terhadap produk tersebut. Contoh nya seperti saat menggunakan produk yang dapat mengontrol minyak, maka kelenjar minyak di dalam kulit akan berusaha untuk memproduksi minyak yang lebih banyak. Sehingga saat kita menghentikan pemakaian produk ini, produksi minyak malah lebih banyak daripada sebelum menggunakan produk ini.
Inilah yang menimbulkan persepsi seolah-olah kita ketergantungan terhadap skincare tersebut. Padahal kulit kita sifatnya memang mudah berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar, termasuk skincare yang digunakan. Hal ini sangat wajar, kulit kamu hanya perlu waktu untuk kembali ke kondisi normal.
Gimana, semoga setelah membaca ini kamu jadi gak takut buat skincare-an ya. Pesan dari MinSta, selalu gunakan skincare yang sudah ber-BPOM dan bila perlu konsultasikan dengan dokter klinik Pratista untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk permasalahan kulit kamu.
Kalo kamu masih bingung seputar permasalahan kulit atau gimana cara milih skincare yang tepat, boleh yuk #curhatinkeminsta aja, Minsta bakal bantu untuk rekomendasiin produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.
Klik Link berikut untuk konsultasi otomatis via Website : Link WEB KONSUL
Klik link berikut untuk chat Minsta via WA : Link KONSULTASI & ORDER