Pratista Skin Care

Skin Barrier: Pelindung Alami Kulit

31 Oct 2020
Share :
Facebook Twitter Print

Sebagai organ paling besar di tubuh kita, kulit bukan hanya berfungsi sebagai pelindung terhadap organ-organ yang ada di dalam tubuh. Kulit juga berfungsi sebagi penunjang penampilan seseorang. Untuk itulah kulit menjadi bagian yang sangat penting dan harus tetap dilindungi. Nah, kali ini MinSta mau kenalin kamu sama pelindung alami di kulit kamu nih, yaitu skin barrier. Daripada penasaran, langsung aja yuk kita bahas.

Pembentuk Skin Barrier

Kulit kita memiliki pelindung alami, yang biasa disebut skin barrier. Skin barrier terbentuk dari sel-sel kulit terluar (keratinocytes) yang mengandung natural moisturizing factor (NMF). Keduanya diikat oleh lemak yang ada pada kulit (ceramide, asam lemak, dan kolestrol) sehingga membuat semacam dinding perlindungan terhadap lapisan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk:

  • Menjaga hidrasi pada lapisan kulit
  • Pelindung terhadap kerusakan dari luar (akibat bakteri, kotoran, dll)
  • Sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas
  • Melindungi terhadap radiasi sinar UV

Skin Barrier Sangat Rapuh

Walaupun memiliki tugas yang sangat penting, skin barrier ini ternyata sangat rapuh dan mudah rusak. Rusaknya skin barrier bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik secara internal, melalui genetik, maupun penyakit tertentu seperti atopic dermatitis, rosasea, psoriasis, dll.

Selain faktor internal, faktor lingkungan (eksternal) juga dapat merusak skin barrier kita. Contohnya seperti cuaca ekstrim, penggunaan skincare yang kurang tepat (over-exfoliate, over-cleansing, over-hydrating, kesalahan dalam layering), terlalu sering terekspos irritant (debu, polusi, atau asap rokok), dan lain sebagainya.

Akan tetapi, skin barrier cukup pintar dan bisa memperbaiki dirinya sendiri jika terjadi kerusakan dengan cara:

  • Melepaskan lebih banyak lemak (ceramide, fatty acids, dan kolestrol)
  • Meningkatkan produksi NMF untuk menjaga hidrasi
  • Melepaskan antimicrobal peptides untuk meningkatkan sistem imun
  • Mempercepat pergantian sel kulit untuk meningkatkan ketebalan epidermis

Kerusakan skin barrier

Skin barrier yang rusak dapat menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit, seperti:

  • Kering dan flaky
  • Gatal
  • Terlalu reaktif terhadap skincare baru
  • Berminyak tapi kulit berasa ketat (dehidrasi), karena tidak ada lapisan yang menjaga kandungan air pada lapisan kulit.
  • Kemerahan
  • Kulit bertekstur
  • Jerawat dalam jumlah yang banyak

Jika kamu merasakan ciri-ciri di atas, kemungkinan skin barrier kamu rusak. Tapi tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki skin barrier. Walaupun skin barrier bisa memperbaiki dirinya sendiri, sebaiknya kamu juga mengupayakan beberapa hal ini agar kerusakan tidak semakin parah. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan antara lain:

1. Cuci wajah 1-2 kali, hentikan eksfoliasi, hentikan pemakaian yang menyebabkan kulit kering (retinoid, vitamin C, benzoyl peroxide, dll)

2. Gunakan skincare seminimal mungkin (utamakan basic skincare: cleanse, hydrate, moisturize, protect)

3. Butuh kesabaran untuk menunggu kulit kembali seperti semula, idealnya hingga 28 hari, atau bisa lebih dari itu

4. Bila perlu gunakan skincare yang tepat yang memiliki kandungan ceramide, atau niacinamide yang dapat mendorong produksi ceramide di kulit. Atau kamu juga bisa menggunakan pelembab dengan kandungan linoleic acid yang merupakan asam lemak Omega-6.

Nah itulah beberapa hal tentang skin barrier yang perlu kamu ketahui. Semoga tulisan kali ini bermanfaat buat kamu ya.

Kalo kamu masih bingung seputar permasalahan kulit atau gimana cara milih skincare yang tepat, boleh yuk #curhatinkeminsta aja, Minsta bakal bantu untuk rekomendasiin produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.

Klik Link berikut untuk konsultasi otomatis via Website : Link WEB KONSUL

Klik link berikut untuk chat Minsta via WA : Link KONSULTASI & ORDER